Minggu, 08 Mei 2011

" SEBUAH ARTI CINTA "

Cinta bukan belas kasihan
Dan cinta bukanlah permintaan
Tapi cinta tumbuh dengan sendirinya
Dan cinta membutuhkan pengorbanan

Apalah artinya sebuah cinta
Apa bila kita tidak dapat berkorban
Untuk seseorang yang kita cintai

Dan cinta memerlukan keiklhasan
Dalam menanti kedatangan seseorang
Yang begitu amat kita cintai

Tanpa adanya keiklhasan tersebut
Maka kita tidak merasakan
Arti cintya yang sebenarnya....

Selasa, 04 Januari 2011

Aku Hanya Mampu Mencintaimu

Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.

Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.

Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.

Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu. Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.

Terimakasih Telah Mencintaiku

Kekasih, terimakasih karena mencintaiku.
Membiarkan matahariku memeluk hangat dirimu
merestui hadirku di pagimu.

Membiarkan hatimu
ikhlas menjadi rumah bagi hatiku.

Membiarkan matamu
tempat paling sejuk untuk jiwaku berteduh.

Terimakasih karena mencintaiku.

Tak Ada Tenpat Aman Untuk Senyumanmu

Tak ada tempat aman untuk sembunyikan senyummu. Pada bungakah? Kupukupu datang, dan aku melihat senyummu memancar anggun. Pada daun? Angin berhembus, senyummu menari ke kanan dan ke kiri. Pada gerimis? Ah, matahari justeru mengubahnya jadi pelangi. Semakin nampak betapa indahnya engkau tersenyum.

Tak ada tempat aman untuk sembunyikan senyummu. Bahkan ketika bibirmu rapat seribu bahasa dan hening mengunci setiap suara. Sunyi hanya memberi kesempatan pada kata untuk membebaskan diri dan menemukan isyarat pada relief tatapanmu. Dan di sudut matamu yang kuntum, aku melihat betapa indahnya engkau tersenyum.

Maka berikan saja senyummu itu padaku.
Tanpa malu-malu, tanpa ragu-ragu

Senin, 08 November 2010

HARAPAN YANG TELAH SIRNA

Kujalani hari2ku penuh duri
dgn melang penuh harapan.
Walau banyak aral dan tantangan yg harus kutempuh,
namun semangatku tak pernah pudar.
Tak peduli hujan atau kemarau, aku selalu bertekad
tuk menggapai cinta darimu.
Namun.. Apa yg terjadi..
Semua berahir dengan sia2
yg membawa luka dan air mata.
Oh.. Andai saja kamu dpt melihat bekasnya,
Cukup dlm luka yg kau goreskan.
Yg membuatku patah dlm harapan.
Dlm runduk ku terdiam. Kini kusadari sendiri.
Tuk menggapai cintamu,
kini kubersiap menuju sunyi tampa nama dan cintamu lagi

harapan yang telah hancur

Taukah kau separuh nyawa ini hilang
Saat kau katakan kau telah berdua
Sulit tuk ku terima semua ini

kenyataan yang sangat pahit
Yang tak pernah ku bayangkan
Kenapa kau tega hancurkan harapan dan cintaku??


Apa yang kurang dariku?
Harta dan semua yang ku miliki
Telah ku berikan padamu

Apa itu masih kurang?
Sehingga kau dengan begitu
Bahagia hancurkan aku

Terimakasih atas semua yang telah kau lakukan
Daoku selalu sertai kamu

HANCUR

Gundah terasa, sesal meraja
Penat hantui kepala
Luka kembali tergores
Meresap di sukmaku
Jasadku utuh namun hatiku luluh
Tembok yang menghadang
Hancur diterjang gelombang
Khayalku sirna, perihku nyata
Lirihku menyanyi
Merdu terasa sakit mengalir
Dia realita dalam bayang
namun fiktif dalam kehidupan
sunyi mendesak jiwa
menghantam kalbu, jiwaku rapuh
anganku lenyap menghujam hasratku
tercerai berai senyumku
mengering sudah nafasku
cahayaku meredup
dan dia masih tersenyumâ€